Pengertian Sabar – Arti kata Sabar (al-shabru) menurut bahasa adalah menahan diri dari keluh kesah. Bersabar artinya berupaya sabar. Ada pula al-shibrudengan meng-kasrah-kan shad artinya obat yang pahit, yakni sari pepohonan yang pahit. Menyabarkannya berarti menyuruhnya sabar. Bulan sabar, artinya bulan puasa. Ada yang berpendapat, "Asal kalimat sabar adalah keras dan kuat. Al-Shibrutertuju pada obat yang terkenal sangat pahit dan sangat tak enak. Al Ushmu'i mengatakan, "Jika seorang lelaki menghadapi kesulitan secara bulat, artinya la menghadapi kesulitan itu secara sabar. Ada pula Al-Shubrudengan men-dhamah-kan shad, tertuju pada tanah yang subur karena kerasnya.
Ada pula yang berpendapat, "Sabar itu diambil dari kata mengumpulkan, memeluk, atau merangkul. Sebab, orang yang sabar itu yang merangkul atau memeluk dirinya dari keluh-kesah. Ada pula kata
shabrahyang tertuju pada makanan. Pada dasarnya, dalam sabar itu ada tiga arti, menahan, keras, mengumpulkan, atau merangkul, sedang lawan sabar adalah keluh-kesah.
Dari arti-arti yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa kesabaran menuntut ketabahan dalam menghadapi sesuatu yang sulit, berat, dan pahit, yang harus diterima dan dihadapi dengan penuh tanggung jawab. Berdasar kesimpulan tersebut, para agamawan menurut M. Quraish Shihab merumuskan pengertian sabar sebagai "menahan diri atau membatasi jiwa dari keinginannya demi mencapai sesuatu yang baik atau lebih baik (luhur)".
Menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, sabar artinya menahan diri dari rasa gelisah, cemas dan amarah; menahan lidah dari keluh kesah menahan anggota tubuh dari kekacauan. Menurut Achmad Mubarok, pengertian sabar adalah tabah hati tanpa mengeluh dalam menghadapi godaan dan rintangan dalam jangka waktu tertentu dalam rangka mencapai tujuan. Menurut Muhammad Rabbi Muhammad Jauhari bahwa para ulama menyebutkan sejumlah definisi bagi sabar, di antaranya:
a. Meneguk cairan pahit tanpa muka mengerut
b. Diam terhadap musibah,
c. Berteguh hati atas aturan-aturan Al-Quran dan As-Sunnah,
d. Tak pernah mengadu,
e. Tidak ada perbedaan antara sedang nikmat dan sedang diuji meskipun dua-duanya mengandung bahaya.
Dengan demikian menurut Muhammad Rabbi Muhammad Jauhari, sabar adalah bertahan diri untuk menjalankan berbagai ketaatan, menjauhi larangan dan menghadapi berbagai ujian dengan rela dan pasrah. Ash Shabur(Yang Mahasabar) juga merupakan salah satu asma'ul husnaAllah SWT., yakni yang tak tergesa-gesa melakukan tindakan sebelum waktunya.
Dalam agama, sabar merupakan satu di antara stasiun-stasiun (maqamat) agama, dan satu anak tangga dari tangga seorang salikdalam mendekatkan diri kepada Allah. Struktur maqamat agama terdiri dari (1) Pengetahuan (ma'arif) yang dapat dimisalkan sebagai pohon, (2) sikap (ahwal) yang dapat dimisalkan sebagai cabangnya, dan (3) perbuatan (amal) yang dapat dimisalkan sebagai buahnya. Seseorang bisa bersabar jika dalam dirinya sudah terstruktur maqamatitu. Sabar bisa bersifat fisik, bisa juga bersifat psikis.
Karena sabar bermakna kemampuan mengendalikan emosi, maka nama sabar berbeda-beda tergantung obyeknya.
1. Ketabahan menghadapi musibah, disebut sabar, kebalikannya adalah gelisah (jaza') dan keluh kesah (hala').
2. Kesabaran menghadapi godaan hidup nikmat disebut, mampu menahan diri (dlobith an nafs), kebalikannya adalah tidak tahanan (bathar).
3. Kesabaran dalam peperangan disebutpemberani, kebalikannya disebut pengecut
4. Kesabaran dalam menahan marah disebut santun (hilm), kebalikannya disebut pemarah (tazammur).
5. Kesabaran dalam menghadapi bencana yang mencekam disebut lapang dada, kebalikannya disebut sempit dadanya.
6. Kesabaran dalam mendengar gossip disebut mampu menyembunyikan rahasia (katum),
7. Kesabaran terhadap kemewahan disebut zuhud,kebalikannya disebut serakah, loba (al hirsh).
8. Kesabaran dalam menerima yang sedikit disebut kaya hati (qana'ah), kebalikannya disebut tamak, rakus (syarahun).
Demikianlah beberapa
pengertian sabar menurut para ulama. Terlepas dari beragam pandangan tentang maqam shabr, pada dasarnya kesabaran adalah wujud dari konsistensi diri seseorang untuk memegang prinsip yang telah dipegangi sebelumnya. Atas dasar itu maka al-Quran mengajak kaum muslimin agar berhias diri dengan kesabaran. Sebab, kesabaran mempunyai faedah yang besar dalam membina jiwa, memantapkan kepribadian, meningkatkan kekuatan manusia dalam menahan penderitaan, memperbaharui kekuatan manusia dalam menghadapi berbagai problem hidup, beban hidup, musibah, dan bencana, serta menggerakkan kesanggupannya untuk terus-menerus berjihad dalam rangka meninggikan kalimah Allah .SWT