Pengertian Ddzikir - Kata dzikir secara etimologi berakar dari kata dzakara yang artinya “mengingat atau menyebut”. Secara terminologi, dzikir adalah “menyebut atau mengucapkan asma Allah sambil mengagungkan dan mensucikan-Nya. Dan dzikir adalah sebagai bentuk cinta (al-hub) kita kepada Allah. Sedangkan dalam pengertian ibadah, dzikir berarti suatu amal yang disebut berdzikir. Jadi dzikir Allah atau Zikrullah, artinya ingat kepada Allah atau menyebut Allah.
Menurut M. Afif Anshori, kata dzikir berakar pada kata dzakara, yang berarti mengingat, memperhatikan, mengenang, mengambil pelajaran, mengenal atau mengerti. Adapun secara terminologiyang di maksud dengan dzikir yaitu menyebut atau mengingat nama-nama Allah sebagai bentuk rangkaian dalam beribadah, sebagaimana yang di lakukan para sufi atau amalan-amalan yang dikerjakan dalam tariqat, sebagai bentuk aktivitas (maqam) untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Dzikir
Dalam Ensiklopedi Islam Indonesia, kata dzikir berasal dari bahasa Arab, yaitu kata zikr makna asalnya antara lain, mengingat, menyebut, dan mengucapkan.
Dalam Ensiklopedi juga disebutkan, bahwa dzikir adalah menyebut, menuturkan, mengingat, mengerti, dan berbuat baik. Dzikir juga berarti ucapan dengan lisan gerakan dengan tingkah laku, maupun gerakan hati yang sesuai dengan yang diajarkan Islam dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah.
Dzikir adalah upaya yang biasa dilakukan oleh orang-orang yang beriman dalam mendekatkan diri mereka kepada Allah SWT. Dzikir dapat berupa lantunan kalimat syahadat, yaitu la ilahaillallah (tidak ada Tuhan selain Allah SWT.), atau kalimat-kalimat yang lainnya, seperti tasbih, do'a dan
lain-lain.
Sementara menurut Utsman Sa’id Sarqawi dalam bukunya yang berjudul Ddzikir Itu Nikmat menyebutkan, bahwa dzikir adalah jalan yang menyampaikan kepada kecintaan Allah dan keridhaan-Nya, dan dzikir adalah pintu yang amat besar untuk naik dan memperoleh kemenangan, serta dzikirlah yang dapat menyelamatkan dari siksa Allah. Dzikir menerangi wajah dan hati, menghilangkan ketakutan dan kesedihan antara seorang abdi dengan Tuhannya. Dzikir juga dapat menghilangkan kebingungan dan kegundahan hati. Dzikir pula yang menjadikan hati menjadi jernih, tenang, tentram dan bahagia.
Maksud dari dzikir yaitu tidak hanya sekedar diucapkan dalam lisan, tetapi juga harus diresapi dalam hati. Taubat, tafakur dan menuntut ilmu juga termasuk dzikir. Setiap usaha yang dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah termasuk dzikir.
Adapun pengertian dzikir yang sempurna ialah menyebut asma’ Allah dengan membaca tasbih, tahmid, takbir,membaca basmalah, tahlil dan membaca do'a-do'a. Dzikir merupakan salah satukata penting di dalam kerangka pemahaman agama Islam, karena dzikir merupakan bentuk manifestasi dari ketaatan seorang hamba kepada Khaliknya. Bahkan Allah menggunakan kata dzikir yang berarti peringatan, sebagai salah satu nama julukan kitab suci al-Qur'an. Hal ini ditegaskan oleh Allah SWT. dalam al-Qur'an surat al Hijr ayat 9: "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya". (QS. Al-Hijr [15] : 9)
Sementara itu ada ulama' yang mengatakan, bahwa dzikir adalah berulang-ulang menyebut nama yang disebut (Allah) dengan hati dan lidah, baik menyebutnya dengan lafal jalalah, yaitu Allah, atau menyebut salah satu sifat-sifat keagungan-Nya, atau dengan mengingat para Nabi dan Rasul-Nya, atau mengingat hamba-hamba Allah yang memperoleh keridhaan dan kemuliaan dari-Nya dengan suatu sebab atau suatu amal perbuatan.
Amal perbuatan itu dapat berupa membaca firman Allah, hadits-hadits Nabi, dan sebagainya yang ada kaitannya dengan ajaran agama Allah dan Rasul-Nya. Dapat juga berupa ketekunan berdzikir, baik dzikir itu berbentuk syair maupun berbentuk puji-pujian yang diucapkan dengan irama dan lagu. Selain itu dzikir juga dapat berupa muhadarah (diskusi tentang agama Islam) dan dapat pula berupa penyampaian kisah-kisah yang bertema kebenaran Allah, para Nabi dan Rasul-Nya.
Dengan demikian, orang yang berbicara tentang kebenaran agama Allah, ia adalah orang yang berdzikir. Orang-orang yang mengingatkan orang lain tentang perintah dan larangan Allah, ia pun termasuk orang yang berdzikir. Terlebih lagi orang yang merenung (bertafakur) memikirkan keagungan dari kebesaran Allah, kekuasaan-Nya, dan tanda-tanda yang membuktikan kemahakuasaan-Nya, seperti langit dan bumi beserta segala isinya dan benda-benda cakrawala lainnya. Orang yang demikian itu juga termasuk orang yang berdzikir. Begitu pula orang yang patuh menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Mereka semua adalah orang-orang yang berdzikir, yakni orang-orang yang senantiasa ingat kepada Allah SWT. Dan banyak lagi batasan-batasan yang diberikan oleh ulama' sufi tentang dzikir ini, sesuai dengan pemahaman dan musyahadah-nya masing-masing.
Dzikir dianggap sebagai hal terpenting dalam tarikat para sufi. Bahkan, menurut Al-Qusyairi sebagimana dikutip Amin An-Najar, dzikir adalah tonggak utama tarikat kaum sufi. Seseorang tidak akan sampai kepada Allah SWT. kecuali dengan mendawamkan dzikir. Al-Qusyairi juga mendefinisikan dzikir secara mendalam.Ia berkata; Dzikir adalah menenggelamkan ingatan dalam penyaksian terhadap Yang Diingat (Allah SWT.), kemudian menghanyutkan dalam wujud Yang Diingat sehingga tidak ada bekas apa pun yang tersisa darimu.
Dalam dunia tasawuf, dzikir mempunyai kedudukan yang penting dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah. Menurut Muhammad Lukman Hakim yang dikutip oleh M. Solihin, dzikir kepada Allah menempati posisi sentral amaliah jiwa hamba Allah yang beriman, karena zikrullah adalah keseluruhan getaran hidup yang digerakkan oleh qolbudalam totalitas illahi. Totalitas inilah yang kemudian mempengaruhi aktivitas, gerak-gerik, kediaman, serta kontemplasi seorang hamba dan saat-saat hamba tersebut istirahat dalam tidurnya. Karena totalitas inilah, kaum sufi memandang bahwa dzikir mempunyai peranan penting dalam upaya mengobati penyakit rohani manusia.
Termasuk dalam pengertian dzikir ialah do'a, membaca Al-Qur'an, tasbih, tahmid, takbir, tahlil, istighfar dan lain-lain. Ada dzikir yang menyatu dengan ibadah lainnya seperti salat, thawaf, sa 'i, wukufdan lain-lain. Ada pula dzikir yang dilakukan tersendiri dan diucapkan pada saat tertentu atau pada setiap saat. Juga ada dzikir yang jumlahnya tidak ditentukan oleh syara' dan ada juga dzikir yang jumlahnya ditentukan oleh syara', baik dengan pernyataan Nabi Muhammad SAW. Maupun dengan contoh amalan beliau.
Dzikir dalam pengertian mengingat Allah, sebaikya dilakukan setiap saat, baik secara lisan maupun dalam hati. Artinya, kegiatan apapun yang dilakukan oleh seorang Muslim sebaiknya jangan sampai melupakan Allah SWT., sehingga akan menimbulkan cinta beramal saleh kepada Allah SWT. serta malu berbuat dosa dan maksiat kepada-Nya.
Dzikir dalam arti menyebut nama Allah yang diamalkan secara rutin, biasanya disebut wirid atau jamaknya disebut aurad. Dzikir dalam menyebut nama Allah ini termasuk ibadah mahdhah, yaitu ibadah langsung kepada Allah SWT. Sebagai ibadah mahdhah, dzikir jenis ini terikat dengan norma-norma ibadah langsung kepada Allah, yaitu mesti ma'syur dalam arti ada contoh atau ada izin dari Rasul SAW. Artinya dzikir jenis ini tidak boleh dikarang oleh seseorang. Dzikir hanyalah dengan mengingat atau menyebut nama Allah atau nama-nama Allah atau kalamullah, Al-Qur'an. Tidak dengan menyebut nama seseorang atau sesuatu, selain Allah dan selain kalamullah.
Ibnu Qayyim sebagaimana dikutip Muhammad Soleh menjelaskan, bahwa secara umum terjemahan dzikir yangterpopuler adalah ingatan dan sebutan. Kedua terjemahan ini diarahkan pada satu sumber dari segala sumber nama, yakni pemilik nama-nama Agung (Al-Asma Al-Husna), yakni Allah SWT. Ini nama-nama suci yang berhak disebut oleh semua ciptaan Allah khususnya manusia. Mengapa sosok manusia menjadi sesuatu yang dekat dalam hal ini, dikarenakan manusia adalah sosok abdun yang sadar bertuhan dan mengakui kebenaran posisi dirinya sebagai pelayan Allah. Setiap abdun akan menyadari dirinya berkewajiban mengabdi pada-Nya. Dari sini, secara otomatis Allah-lah sebagai satu-satunya sumber ingatan dan sebutan yang selalu hidup dalam hati para abdun.
Secara esensial, dzikir adalah solusi kejiwaan dan merupakan ketenteraman bagi hati yang galau dan takut bagi jiwa yang lemah dan tenggelam dalam materi dan syahwat. Ketika seorang manusia mengingat Tuhannya secara benar dan ikhlas, hatinya akan tenang dan jiwanya pun tenteram. Sebagaimana Firman Allah SWT : Artinya : “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, dengan dzikir kepada Allah hati menjadi tenang," (QS Ar-Ra'd [13] : 28)
Dalam Islam, dzikir selain untuk mendatangkan ketenangan dan ketentraman hati, dzikir juga merupakan jalan atau alat satu-satunya yang dapat mengantarkan seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Menurut sebagian ulama, bahwa seseorang tidak akan bisa sampai pada hadirat Allah apabila orang tersebut tidakterus-menerus mengingat-Nya (berddzikir), oleh karena itu dzikir merupakan ungkapan yang diamalkan dengan terus-menerus dan berulang kali dengan menyebut nama-nama Allah.
Jadi dari beberapa
pengertian dzikir yang telah kami uraikan di atas dapat dikatan bahwa dzikir merupakan satu istilah yang tidak pasif dan selalu on (hidup) lewat penyebutan-penyebutan, baik dengan jahr ataupun ghairu jahr dalam tiap-tiap qolbunhamba Allah. Satu kelebihan yang didapatkan oleh dzakir (orang yang berdzikir) adalah dengan dibukanya pintu untuk bersepi-sepi dan menyendiri di tempat yang sunyi dari suara dan gerakan.