Pengertian Evaluasi Kurikulum - Evaluasi kurikulum merupakan salah satu sub sistem dari evaluasi pendidikan. Peranannya setara dengan sub-sistem yang lainnya, sub-sistem ini dapat memberikan informasi kepada sub-sistem pendidikan lainnya. Menurut Ralph W. Tiler (1981) memandang evaluasi sebagai proses pengecekan terhadap empat tahap pengembangan kurikulum. Empat tahap pengembangan tersebut adalah: a) pada saat menetapkan tujuan atau ide; b) proses implementasi; c) evaluasi efektifitas kurikulum selama pemberlakuan atau pelaksanaan yang sebenarnya dan d) ketika program telah dilaksanakan.
Evaluasi ini tidak terdiri atas serpihan-sepihan informasi mengenai kegiatan suatu program, akan tetapi secara konfiguratif menjelaskan hubungan atau kaitan fungsional antara sub-sistem yang ada dalam program tersebut. konsep dasar dari evaluasi yaitu adanya pemberian pertimbangan atau judgment. Dengan pertimbangan inilah ditentukan nilai atau wortatau meriotsesuatu yang sedang dievaluasi.
Pengertian Evaluasi Kurikulum
Tujuan Evaluasi Kurikulum
Tujuan evaluasi adalah untuk menemukan nilai dan arti dari suatu evaluasi, dan evaluator akan memberikan informasi mengenai evaluasi. Kepala sekolah membuat keputusan dengan memberikan alternatif pemecahan masalah yang dihadapi sedangkan keputusan tetap berada pada pembuat keputusan tersebut. Oemar Hamalik menyebutkan bahwa tujuan evaluasi adalah untuk menentukan sejauh mana suatu program pendidikan telah terlaksana sesuai dengan harapan serta untuk menentukan sejauh mana tujuan program yang dicapai. Obyek kegiatan evaluasi berhubungan dengan kegiatan nyata yang telah terjadi, evaluasi tidak mungkin dilakukan terhadap sesuatu yang sifatnya berada dalam alam pikiran teoritis, bila seorang berfikir tentang teori baru dalam bidang ilmu tertentu, maka yang dilakukan adalah kegiatan penelitian bukan evaluasi.
Sedangkan Eisner (1979) yang dikutip oleh Oemar Hamalik mengidentifikasi 5 (lima) tujuan evaluasi, antara lain: a) untuk mengadakan diagnosa; b) untuk merevisi kurikulum; c) untuk mengadakan perbandingan; d) untuk mengantisipasi kebutuhan pendidikan; e) untuk menetapkan apakah tujuan pendidikan telah tercapai atau belum.
Fungsi Evaluasi Kurikulum
Scriven (1967) dan Stake mengemukakan bahwa fungsi evaluasi adalah mendeskripsikan dan mempertimbangkan nilai atau kegunaan program. Dalam kaitannya dengan penelitian bahwa evaluasi dimaksudkan pada proses implementasi kurikulum PAI. Untuk menentukan sejauh mana keberhasilan implementasi kurikulum PAI perlunya mengembangkan pendekatan dalam evaluasi kurikulum.
Pendekatan Evaluasi Kurikulum
Pendekatan yang digunakan akan berpengaruh terhadap pemilihan kriteria dan sumber data yang digunakan, walaupun suatu pendekatan tertentu menunjukkan bagaimana informasi harus dikumpulkan, tetapi tidak berarti mengarahkan kepada suatu metodologi khusus.
Untuk mengembangkan kriteria evaluasi kurikulum ada empat pendekatan, yaitu:
- Pendekatan pre-ordinat, mempunyai dua karakteristik, pertama, kriteria yang digunakan sejak dari awal sampai kegiatan selesai. Kedua, kriteria yang ditetapkan dari awal tidak dikembangkan dari karakteristik kurikulum yang dievaluasi.
- Pendekatan fidelity mempergunakan kriteria yang bersifat khusus artinya kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi suatu kurikulum dikembangkan dari kurikulum itu sendiri.
- Pendekatan kriteria gabungan (mutual adaptive) mempergunakan kriteria yang berasal dari luar kurikulum atau dari dalam kurikulum yang dievaluasi, kriteria yang dari luar kurikulum berasal dari pandangan teoritis dan juga lapangan.
- Pendekatan proses: mempergunakan kriteria dari luar yakni yang berasal dari lapangan, dan tidak dikembangkan sebelum berada di lapangan, artinya kriteria sesuai dengan lapangan.
Jenis-jenis Evaluasi Kurikulum
Evaluasi terhadap implementasi kurikulum PAI memerlukan berbagai bentuk strategi yang tepat guna mengevaluasi program tersebut, adapun jenis-jenis evaluasi kurikulum dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:
- Evaluasi reflektif dipergunakan untuk menyebutkan jenis evaluasi yang memusatkan perhatiannya terutama terhadap kurikulum sebagai ide, evaluasi ini mencoba mengkaji mengenai ide yang dikembangkan dan dijadikan landasan bagi kurikulum dalam dimensi lainnya.
- Evaluasi rencana merupakan evaluasi yang banyak dilakukan setelah banyak inovasi diperkenalkan dalam pengembangan kurikulum. Evaluasi ini dapat dilakukan pada waktu proses penulisan kurikulum sebagai rencana sedang berlangsung maupun pada waktu penulisan telah selesai dikerjakan.
- Evaluasi proses; evaluasi ini kadang-kadang disebut evaluasi pelaksanaan kurikulum. Evaluasi proses memberikan kedudukan yang sama antara dimensi kurikulum sebagai ide, rencana, hasil dan kurikulum sebagai kegiatan.
- Evaluasi hasil dipergunakan untuk melihat hasil kurikulum dari apa yang diperoleh siswa secara individual. Dalam evaluasi ini siswa sebagai indikator keberhasilan kurikulum.