Pengertian Perilaku - Psikologi memandang perilaku manusia (human behavior) sebagai reaksi yang dapat bersifat sederhana maupun bersifat kompleks. pada khususnya dan pada berbagai hewan pada umumnya memeng terdapat bentuk-bentuk perilaku instintif(spesies-spesies behavior) yang didasari oleh kodrat untuk mempertaruhkan kehidupan. Sepanjang menyangkut pembahasan mengenai hubungan sikap dan perilaku bentuk-bentuk instintif tersebut tidak dibicarakan. Demikian pula dengan beberapa bentuk perilaku abnormal yang ditunjukkan oleh para penderita abnormalitas jiwa ataupun oleh orang-orang yang sedang berada dalam ketidak sadaran akibat pengaruh obat-obatan, minuman beralkohol, situasi hipnotik, serta situasi-situasi emosional yang sangat menekan. Akan tetapi sikap yang dikaitkan dengan perilaku yang kita bahas berikut ini adalah perilaku yang berada dalam batas kewajaran dan kenormalan yang merupakan respon atau reaksi terhadap stimulus lingkungan sosial.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia perilaku didefinisikan sebagai tanggapan atau reaksi individu yang terwujud dalam gerakan atau sikap, tidak saja badan tetapi juga dalam bentuk ucapan.
Pengertian perilaku
Untuk mengetahui lebih apa sebenarnya yang dimaksud perilaku, berikut ini penulis kemukakan
beberapa pengertian perilaku yang didefinisikan oleh para ahli psikologi dalam aliran Behaviorisme, yaitu: J.B. Watson (1878-1958) sebenarnya mula-mula ia belajar filsafat, tetapi kemudian ia pindah kelapangan psikologi. Sejak tahun 1912 Watson telah menjadi terkenal karena penyelidikannya mengenai proses belajar pada hewan. Mengenai perilaku Watson berpendapat bahwa perilaku adalah “reaksi organismesebagai keseluruhan terhadap rangsangan dari luar”.
Bagian-bagian dari teori Watson yang terpenting diantaranya adalah teori Sarbon (Stimulus Response Bond Theory). Tingkah laku berperilaku baginya merupakan suatu hal yang kompleks yang dapat dianalisis menjadi rangkaian “unit” perangsang dan reaksi (Stimulus and Response) yang disebut refleks.
Salah satu ahli psikologi yang terkenal lagi pada aliran ini adalah B. F. Skinner sebagaimana Watson, Skinner juga memikirkan perilaku sebagai hubungan antara perangsang (stimulus) dan reaksi (respon). Hanya perbedaanya Skinner membuat perincian yang lebih jauh, yaitu Skinner membedakan adanya 2 macam respon, yaitu:
- Respondent Response (Reflexive Response) aitu responyang ditimbulkan oleh perangsang-perangsang tertentu, misalnya keluarnya air liur setelah melihat makanan-makanan tertentu. Pada umumnya perangsang yang demikian itu mendahului respon yang ditimbulkannya.
- Operant Response (Instrumental Response) Yaitu responyang timbul dan berkembang diikuti oleh perangsang-perangsang tertentu, misalnya seorang anak yang belajar (telah melakukan perbuatan) lalu mendapatkan hadiah, maka ia pun akan lebih giat lagi untuk belajar.
Di dalam kenyataanya, responjenis pertama (Reflexive Response) sangat terbatas pada manusia. Sebaliknya Operant Response merupakan bagian terbesar dari tingkah laku manusia dan kemungkinan untuk dimodifikasi hampir tidak terbatas. Karena itulah, mengenai pengertian dan definisi perilaku penulis lebih condong pada pendapat yang dilontarkan oleh Skinner, bahwa
pengertian perilaku merupakan reaksi dari perangsang (stimulus) yang datang. Hanya saja respon yang penulis maksud di sini adalah respon yang tidak hanya respon refleks yang relativesaja tetapi juga respon yang bisa ditimbulkan, dikembangkan, dan dimodifikasi melalui stimulus-stimulus (perangsang) yang diciptakan oleh lingkungan pendidikan.