Pengertian Persepsi - Menurut istilah persepsi adalah tanggapan atau penerimaan langsung dari sesuatu. Sedangkan menurut Jalaludin Rakhmat persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa, atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
Sementara Bimo Walgito menjelaskan bahwa persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulusoleh individu melalui alat indera atau disebut proses sensoris. Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi.
Pengertian Persepsi
Dari beberapa pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa
yang dimaksud dengan persepsi adalah proses untuk mengetahui atau mengenal objek atau kejadian melalui bantuan alat indera, yaitu dengan memberikan tanggapan dan penilaian terhadap objek atau kejadian tersebut. Persepsi juga dapat diartikan sebagai pandangan, pengamatan atau tanggapan individu terhadap benda, kejadian, tingkah laku manusia atau hal-hal yang ditemuinya dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi seorang guru, mengetahui dan menerapkan prinsip-prinsip yang bersangkutan dengan persepsi sangat penting karena:
- Makin baik suatu objek, orang, peristiwa atau hubungan diketahui, makin baik objek, peristiwa atau hubungan tersebut dapat diingat.
- Dalam pengajaran, menghindari salah pengertian merupakan hal yang harus dapat dilakukan oleh seorang guru, sebab salah satu pengertian akan menjadikan peserta didik belajar sesuatu yang keliru atau yang tidak relevan.
- Jika dalam mengajarkan sesuatu guru perlu mengganti benda yang sebenarnya dengan gambar atau potret dari benda tersebut, maka guru harus mengetahui bagaimana gambar atau potret tersebut harus dibuat agar tidak terjadi persepsi yang keliru.
Adanya perbedaan individu (individual difference) di dalam memandang realitas menyebabkan persepsi yang berbeda-beda pula pada masing-masing individu walaupun objek yang dipersepsi sama. Sebab masing-masing individu dalam mempersepsi situasi atau objek dengan caranya sendiri-sendiri.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Menurut Jalaluddin Rahmat, secara umum ada tiga faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang, yaitu :
a) Diri orang yang bersangkutan sendiri
b) Sasaran persepsi
c) Situasi.
Untuk lebih jelasnya akan penulis uraikan ketiga faktor di atas sebagai berikut :
1) Diri orang yang bersangkutan sendiri.
Yaitu persepsi yang dipengaruhi oleh karakteristik individual dari pelaku persepsi itu sendiri seperti sikap, motif, kepentingan, minat, pengalaman dan harapan.
Mengenai sikap, dapat diambil contoh mahasiswa yang ingin memperoleh sebanyak mungkin pengalaman dari perkuliahannya, senang mengajukan pertanyaan kepada dosennya sehingga untuk memudahkannya mahasiswa berusaha menempati kursi yang dekat dengan dosennya karena dengan demikian bila ia bertanya, dosennya akan mudah melihat dan memberikan kesempatan kepadanya untuk mengajukan pertanyaan. Sebaliknya mahasiswa yang pemalu akan segan bertanya dan segan pula ditanya, sehingga ia cenderung memilih tempat duduk sejauh mungkin dari tempat duduk dosen.
Persepsi seseorang juga dipengaruhi oleh motifnya. Motif berkaitan dengan pemuasan kebutuhan dan intensitas motif sangat dipengaruhi oleh mendesak tidaknya pemuasan kebutuhan tersebut, misalnya, seorang yang sudah sangat lapar akan berdeba persepsinya tentang makanan dengan orang yang tidak lapar. Seseorang yang sangat lapar tidak lagi memperhitungkan makanan yang dihidangkan enak atau tidak, yang penting bisa menghilangkan rasa laparnya. Sebaliknya orang yang tidak lapar akan menggunakan pertimbangan lain karena kebutuhan (dalam hal ini lapar) tidak lagi mendesak.
2) Sasaran persepsi
Dalam hal ini sasaran bisa berupa orang, benda, atau peristiwa. Sifat-sifat sasaran itu biasanya berpengaruh terhadap persepsi orang yang melihatnya, misalnya seseorang yang banyak omong akan lebih menarik perhatian dibandingkan dengan orang pendiam. Dengan kata lain gerakan, suara, ukuran, tindak-tanduk dan ciri-ciri lain dari sasaran persepsi turut menentukan persepsi orang yang melihatnya.
Sebagai contoh, jika satu bagian dalam organisasi yang beranggotakan sepuluh orang, tiga diantaranya berhenti serentak atau pada waktu yang bersamaan, orang akan cenderung mengatakan bahwa ada yang tidak beres dalam bagian tersebut, padahal mungkin tidak ada kaitan sama sekali antar peristiwa tersebut melainkan hanya suatu kebetulan.
3) Situasi
Situasi merupakan faktor yang turut berperan terhadap persepsi seseorang. Misalnya kehadiran orang dengan pakaian renang ditepi pantai tidak akan mengherankan karena persepsi orang tentang orang yang ada di tepi pantai adalah untuk berenang. Akan tetapi jika orang mengenakan pakaian renang itu di tempat yang tidak ada hubungannya dengan renang, tentunya akan menarik perhatian yang luar biasa karena kehadirannya dengan cara demikian bukanlah hal yang wajar.
Dari uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa secara garis besar ada tiga faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang yaitu pelaku persepsi, objek/sasaran persepsi dan situasi.