Pengertian Metode Dakwah - Dari segi bahasa metode berasal dari dua kata yaitu “meta” (melalui) dan “hodos” ( jalan, cara). Dengan demikian kita dapat dapat artikan bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sumber yang lain menyebutkan bahwa metode berasal dari bahasa jerman methodica,yang artinya ajaran tentang metode. Dalam bahasa Yunani metode berasal dari kata methodos artinya jalan, yang dalam bahasa arab disebut Thariq.Metode berarti cara yang telah diatur dan melalui proses pemikiran untuk mencapai suatu maksud.
Adapun definisi dakwah secara terminologis, ada beberapa ahli yang telah merumuskan istilah tersebut, diantaranya:
1. Syekh Ali Mahfuzh. Syeh Ali makhfuzh dalam kitabnya ”Hidayat al-Mursyidin” yang dikutip dari buku Manajemen Dakwah memberikan definisi dakwah adalah Mendorong (memotivasi) ummat manusia melaksanakan kebaikan dan mengikuti petunjuk, serta memerintah mereka berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan munkar agar mereka memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
2. Toha Yahya Oemar. Beliau mendefinisikan dakwah adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk keselamatan dan kebahagiaan mereka dunia akhirat.
3. Quraisy Shihab: Dakwah sebagai seruan atau ajakan kepada keinsafan, atau usaha mengubah situasi yang tidak baik kepada situasi yang lebih baik dan sempurna baik terhadap pribadi maupun masyarakat.
4. Amrullah Achmad: Amrullah Achmad dalam tulisannya Dakwah Islam dan Perubahan Sosial menyatakan bahwa pada hakeketnya dakwah Islam merupakan aktualisasi imani (teologis) yang dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia beriman dalam bidang kemasyarakatan yangdilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi cara merasa, berfikir, bersikap dan bertindak manusia pada dataran kenyataanindividual dan sosio-kultural dalam rangka mengusahakan terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi kehidupan dengan menggunakan cara tertentu.
5. Saifudin Zuhri: Dakwah merupakan usaha aktif untuk mengembangkan dan menyebarluaskan agama. karena itu di dalam dakwah terkandung unsur sifat dan sikap yang aktif, positif dan dinamis. Dikatakan dinamis karena dakwah memerlukan daya cipta, kreasi, inisiatif, fantasi, kongkrit, simpati, dan terus-menerus tanpa mengenal waktu, ruang dan keadaan.
Betapapun definisi-derinisi di atas terlihat dengan redaksi yang berbeda, namun dapat disimpulkan bahwa esensi dakwah merupakan aktifitas dan upaya untuk mengubah manusia, baik individu maupun masyarakat dari situasi yang baik kepada situasi yang lebih baik.
Dari pendapat para pakar diatas mengenai
pengertian metode dakwah dapat diambil pengertian bahwa, metode dakwah adalah cara-cara tertentu yang dilakukan oleh seorang da’i (komunikator) kepada mad’uuntuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih sayang. Hal ini mengandung arti bahwa pendekatan dakwah harus bertumpu pada suatu pandangan human oriented menempatkan penghargaan yang mulia atas diri manusia.