Pengertian Remaja - Masa remaja termasuk masa yang sangat menentukan bagi perkembangan tingkat kedewasaan seseorang, karena pada masa ini anak-anak banyak mengalami perubahan baik pada psikis dan fisiknya. Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menjelang dewasa yang merupakan masa perkembangan terakhir bagi pembinaan kepribadian atau masa persiapan memasuki umur dewasa yang problemnya tidak sedikit. Untuk menentukan Batas-batas umur remaja di Indonesia terdapat beberapa kesulitan. Hal tersebut dikarenakan sulitnya menentukan umur permulaan dewasa atau permulaan masa dewasa.
Jika kita berbicara dari sisi psikologis, maka batas usia remaja lebih banyak bergantung pada keadaan masyarakat di mana remaja itu hidup. Yang dapat ditentukan dengan pasti adalah permulaannya, yaitu puber pertama atau mulainya perubahan jasmani dari anak menjadi dewasa kira-kira umur akhir 12 atau permulaan 13 tahun. Sementara itu ia juga menyatakan bahwa dalam bidang
agama, para ahli jiwa agama menganggap kemantapan beragama biasanya tidak terjadi sebelum umur 24 tahun.
Remaja adalah masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Dimana pada masa tersebut secara umum dapat dikatakan bahwa usia remaja adalah usia peralihan dan persiapan yang penuh dengan berbagai kesukaran yang menggoncangkan jiwa. Masalah yang biasa dihadapi remaja secara garis besar mencakup:
|
Pengertian Remaja |
a. Pertumbuhan Jasmani Cepat
Biasanya pertumbuhan jasmani cepat terjadi antara umur 13-16 tahun, yang dikenal dengan Remaja pertama (early adolescence). Padausia ini remaja mengalami berbagai kesukaran karena perubahan jasmani yang sangat mencolok dan tidak berjalan seimbang. Di masa ini pula remaja mengalami ketidakserasian diri dan berkurang keharmonisan geraknya, sehingga kadang-kadang mereka sedih, kesal dan lesu. Pertumbuhan jasmani mencakup pula pertumbuhan organ dan kelenjar seks, sehingga mereka merasakan pula dorongan-dorongan seksual yang belum pernah mereka kenal sebelum itu, yang membawa akibat kepada pergaulan.
b. Pertumbuhan Emosi
Sebenarnya yang terjadi adalah kegoncangan emosi. Pada masa adolesen pertama, kegoncangan itu disebabkan oleh tidak mampu dan tidak mengertinya akan perubahan cepat yang sedang dilaluinya, di samping kekurangan pengertian orang tua dan masyarakat sekitar akan kesukaran yang dialami oleh remaja waktu itu. Bahkan kadang-kadang perlakuan yang mereka terima dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, menambah goncanganya emosi yang sedang tidak stabil itu.
c. Pertumbuhan Mental
Bahwa kemampuan untuk mengerti hal-hal yang abstrak baru sempurna pada umur 12 tahun. Sedangkan kesanggupan untuk mengambil kesimpulan yang abstrak dari fakta yang ada kira-kira mulai pada umur 14 tahun. Karena itu tampak pada usia 14 tahun ke atas, remaja sering kali menolak hal-hal yang kurang masuk akalnya, sehingga menyebabkannya menolak apa yang dulu diterimanya. Pada titik inilah kemudian timbul persoalan dengan orang tua atau orang pada masa anak-anak dewasa lainnya yang seolah-olah remaja menjadi suka membantah atau mengkritik mereka.
d. Pertumbuhan Pribadi dan Sosial
Masalah pribadi dan sosial itulah yang paling akhir bertumbuhnya dan dapat dianggap sebagai persoalan terakhir yang dihadapi remaja menjelang masuk kepada usia dewasa. Setelah pertumbuhan jasmani cepat berakhir, tampaklah bahwa remaja telah seperti orang dewasa jasmaninya, baik yang laki-laki maupun perempuan.
Akan tetapi, dari sosial dan penghargaan serta kepercayaan yang diberikan kepadanya oleh masyarakat biasanya belum sempurna, terutama dalam masyarakat yang maju. Dalam banyak bidang, mereka belum diajak, sehingga mereka masih memerlukan perjuangan untuk itu. Pada tataran ini, kadang-kadang remaja tidak sabar, sehingga bertindak keras atau kasar dan bahkan terkadang melanggar nilai-nilai di masyarakatnya. Di sinilah timbulnya kelainan-kelainan kelakuan yang biasa disebut nakal.