Ibadah sering diartikan dengan ma yuhibbuhullah wa yurdlihi (segala sesuatu yang dicintai dan di rodhoi Allah SWT). Sedangkan Al-Ustadz Abul A’la Al-Maududi berpendapat bahwa dalam mengulas kata ‘abada dari segi pemakaian bahasa sebagai berikut: sesungguhnya pengertian ‘ibadah yang asasi ialah rasa tunduk seseorang kepada orang lain karena kebesaran dan kegagahannya, kemudian ia membatasi kemerdekaan dan kebebasan dirinya, serta patuh secara mutlak kepadanya. Inilah hakikat ibadah. Jadi barangkali dapat disimpulkan pendapat Al-Maududi bahwa asal makna ibadah itu adalah mengikuti perintah sepenuhnya tunduk dengan sempurna dan patuh secara mutlak. Dengan demikian segala tingkah laku ucapan dan sebagainya adalah ibadah sepanjang itu semua bersifat positif dan diniati secara ikhlas serta bertujuan mendapatkan ridho Allah SWT.
Islam memandang seluruh hidup kita haruslah merupakan ibadah kepada Allah SWT. Apabila kita telah mengetahui bahwa persoalan ibadah seluruhnya adalah ibadah sebagaimana yang telah dikatakan oleh Ibnu Taimiyah bahwa ibadah kepada Allah itu meliputi seluruh aspek prikehidupan manusia dan mengatur segala persoalannya secara tuntas.
Ibadah bukan hanya berdzikir, shalat, dan puasa tetapi juga menolong yang teraniaya, melepas dahaga yang kehausan atau memberikan pakaian kepada yang telanjang. Macam-macam ibadah yang harus diketaui yaitu yang pertama ibadah mahdah antara lain bersuci,
shalat, puasa, zakat, haji, mengurus jenazah, penyembelihan korban, dan aqiqah. Yang kedua yaitu mu’amalah yaitu menuntut untuk berinovatif dan kreatif. Diperintahkan untuk memerangi kaum yang dzalim.
|
Ruku' Sholat |
Tetapi salah satu ibadah dalam islam, shalat menempati kedudukan tertinggi dibandingkan Ibadah apapun. Shalat adalah kewajiban sekaligus kebutuhan setiap muslim. Shalat adalah salah satu perintah agama yang harus ditaati oleh pemeluknya. Asal makna sholat menurut bahasa arab ialah “doa”, tetapi dimaksud disini ialah “ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir, disudahi dengan salam”.Seperti firman Allah dalam surat (Al-Ankabut :45)
Artinya: “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Shalat juga diperintahkan agama karena memberikan kebaikan bagi pelakunya, seperti dengan shalat seseorang akan ingat kepada Allah SWT:
Artinya:“Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah shalat untuk mengingat Aku” (Q.S Taha/20:14)
Shalat juga berarti kebutuhan, sebagaimana yang dijelaskan pada ayat dibawah ini
Artinya: “Dan mintalah pertolongan ( kepada ) Allah dengan sabar dan sholat. Dan sesungguhhya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusu’ , ( yaitu ) orang-orang yang menyakini , bahwa mereka akan menemui Robb-nya dan bahwa mereka akan kembali kepad-
Nya” (Q.S Al-Baqarah/2:45).
Dan ada juga hadist yang menyatakan tentang hakikat shalat:
“Sesungguhnya shalat itu adalah tiang agama. Barang siapa yang menegakkan shalat dan barang siapa yang meninggalkannya, berarti dia merobohkannya”. Tetapi shalat bukan hanya tindakan dan ucapan tertentu tetapi juga harus disertai dengan kesadaran hati. Bagi kaum sufi shalat tidak hanya sebatas gerakan fisik tetapi harus ada gerakan hati yang menyertai. Karena itu ada yang dinamakan khusyu’. Khusyu’ adalah merendahkan diri dan menghadirkan hati kita sehingga ketika shalat hati kita benar-benar menuju kepada Allah SWT.
Waktu shalat wajib yaitu waktu subuh (2 rakaat), dhuhur (4 rakaat), asar (4 rakaat), magrib (3 rakaat) dan isya’ (4 rakaat). Sedangkan untuk sholat sunnah yaitu, shalat sunnah rawatib (shalat yang dikerjakan menyertai shalat wajib baik sebelum maupun sesudahnya), shalat sunnah malam (baik shalat tahajud, taubat, hajat, witir), shalat dhuha (shalat yang dikerjakan saat pagi hari menjelang siang hari. Tetapi seyogyanya shalat itu lebih baik dilakukan berjamaah dalam masjid. Apalagi ibadah shalat wajib, karena pahala yang didapatkan juga lebih baik lagi. Dan pentingnya shalat adalah ketika shalat kita diterima maka seluruh ibadah lainnya juga diterima. Jika shalat ditolak maka seluruh ibadah lainnya pun ditolak. Seluruh perbuatan mengikuti shalatnya.