Dalam kamus Bahasa Indonesia adalah pidato yang bertujuan memberikan nasihat dan petunjuk-petunjuk sementara ada audiensi yang bertindak sebagi pendengar. Audiensi yang dimaksud disni adalah keseluruhan untuk siapa saja, khalayak ramai, masyarakat luas atau lazim. Jadi ceramah adalah pidato yang bertujuan untuk memberikan nasihat kepada khalayak umum atau masyarakat luas.
Sedangkan menurut A. G. Lugandi, menjelaskan bahwa ceramah agama adalah suatu penyampaian informasi yang bersifat searah, yakni dari ceramah kepada hadirin. Berbeda lagi dengan pendapat Abdul Kadir Mansyi, beliau berpendapat bahwa
ceramah adalah metode yang dilakukan dengan cara atau maksud untuk menyampaikan keterangan petunjuk, pengertian, penjelasan tentang suatu masalah dihadapan orang banyak.
Jadi yang dimaksud dengan ceramah agama yaitu suatu metode yang digunakan oleh seorang da’i atau mubaligh dalam menyampaikan suatu pesan kepada audience serta mengajak audience kepada jalan yang benar, sesuai dengan ajaran agama guna untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT demi kebahagiaan didunia dan akhirat.
1. Komponen-komponen dalam Ceramah
Komponen atau unsur ceramah sama saja dengan komponen dalam dakwah, yaitu:
a. Da’i
Disebut juga dengan juru dakwah atau lebih sering dikenal dengan komunikator dakwah, yaitu orang yang harus menyampeikan suatu pesan atau wasilah.Menurut Wahyu Ilaihi, M. A. dalam karyanya yang berjudul “komunikasi dakwah”, untuk dikenal sebagai da’i atau komunikator dakwah.
Dengan kata lain Da’i adalah orang yang melaksanakan dakwah baik secara lisan maupun tulisan ataupun perbuatan baik secara individu, kelompok bentuk organisasi atau lembaga. Maka yang dikenal sebagai Dai atau komunikator dakwah itu dapat dikelompokkan menjadi :
1) Secara umum adalah setiap muslim atau muslimat yang mukallaf (dewasa) dimana bagi mereka kewajiban dakwah merupakan suatu yang melekat, tidak terpisahkan dari misinya sebagai penganut Islam, sesuai dengan perintah “Sampaikan walau satu ayat”
2) Secara khusus adalah mereka yang mengambil keahlian khusus (mutakhasis) dalam bidang agama Islam, yang dikenal dengan panggilan ulama.
b. Mad’u
Mad’u adalah manusia yang menjadi mitra dakwah atau menjadi sasaran dakwah atau manusia penerima dakwah, baik secara individu, kelompok baik yang beragama Isam maupun tidak, dengan
kata lain manusia secara keseluruhan. Mohammad Abduh membagi Mad’u menjadi tiga golongan yaitu:
1) Golongan cerdik cendikiawan yang cinta kebenaran, dan dapet berfikir secara kritis, cepat menangkap persoalan.
2) Golongan awam, yaitu kebanyakan orang yang belum dapat berfikir secara kritis dan mendalam, belum dapat menangkap pengertian-pengertian yang tinggi.
3) Golongan yang berbeda dengan golongan yang diatas adalah mereka yang senang membahas sesuatu, tetapi hanya dalam batas tertentu, tidak sanggup mendalami benar.
c. Materi / Pesan Dakwah
Materi adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk membahas materi yang akan disampaikan dihadapan khalayak. Menurut Ali Yafie menyebutkan bahwa pesan materi dakwah terbagi atas lima pokok yang meliputi :
1) Masalah Kehidupan
Dakwah memperkenalkan dua jenis kehidupan yaitu kehidupan duniawi dan kehidupan akhirat yang memiliki sifat kekal abadi.
2) Masalah Manusia
Pesan dakwah yang mengenai masalah manusia ini adalah menempatkan posisi pada posisi yang “mulia” yang harus dilindungi secara penuh. Dalam hal ini manusia ditempatkan kepada dua status
yaitu sebagai:
a) Ma’sum, yaitu memiliki hak hidup, hak memiliki, hak berketurunan, hak berpikir sehat, dan hak untuk menganut sebuah keyakinan.
b) Mukhallaf, yaitu diberi kehormatan untuk Allah SWT. Yang mencangkup: Pengenalan yang benar dan pengabdian yang tulus kepadaa Allah, Pemeliharaan dan pengembangan dirinya dalam
perilaku dan perangi yang luhur, Memelihara hubungan yang baik, yang damai dan rukun dengan lingkungannya.
3) Masalah Harta Benda
Pesan dakwah dalam hal ini, lebih pada penggunaan harta benda untuk kehidupan manusia dan kemaslahatan ummah. Ada hak tertentu yang harus diberikan kepada orang yang berhak untuk
menerimanya.
4) Masalah Ilmu Pengetahuan
Dakwah Islam saat ini sangat mengutamakan pentingnya pengembangan ilmu pengetahuan. Pesan yang berupa ilmu pengetahuan disampaikan melalui tiga jalur ilmu yaitu: pertama mengenal tulisan dan membaca, kedua penalaran dalam penelitian dalam rahasia-rahasia alam, ketiga penggambaran di bumi seperti study tour atau ekspedisi ilmiah.
5) Masalah Aqidah
Aqidah dalam pesan utama dakwah, memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan kepercayaan lain, yaitu:
a) Keterbukaan melalui kesaksian. Dengan demikian seorang muslim selalu jelas identitasnya dan bersedia mengakui identitas keagamaan orang lain.
b) Cakrawala yang luas dengan memperkenalkan bahwa Allah SWT adalah Tuhan alam, bukan Tuhan kelompok atau bangsa tertentu.
c) Kejelasan dan kesederhanaan. Seluruh ajaran aqidah, baik soal ketuhanan, kerasulan, ataupun alam gaib sangat mudah untuk dipahami.
d) Ketuhanan antara Iman dan Islam atau antara iman dan perbuatan.
Dari penjelasan diatas, yang terpenting adalah konteks penyampeian ayat-ayat Allah SWT. Berangkat dari persolan yang dihadapi masyarakat. Rasul juga selalu merasakan persoalan yang
dihadapi umatnya. Perasaan empati ini akan membuat dakwah menjadi lebih mengena. Rasa empati juga akan membuat juri dakwah bisa memahami situasi yang sedang dipahami objek dakwahnya,
“pemahaman saat ini sangat penting, supaya materi dakwah yang disampeikan bisa benar-benar menjawab persoalan yang tengah dihadapi publik. Kesalahan dalam memahami situasi dan perasaan mad’u bisa membuat dakwah seseorang mengundang resistensi.
2. Media Dakwah
Media dakwah menurut istilah dari asal katanya berasal dari bahasa latin yaitu “median”yang berarti perantara. Kata media sendiri merupakan jamak dari kata media itu sendiri. Dari arti semantiknya berarti media berarti segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian media dakwah dapat dengan sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang ditentukan.
Dalam menyampaikan ajaran islam media menjadi peran yang sangat penting bagi dakwah. Karena media menjadi urat nadi kegiatan dakwah. Media atau sarana adalah suatu hal yang mengantarkan manusia seuatu yang menjadi tujuan utama. Adapun sarana dakwah yakni untuk
membantu mubaligh dalam menyampaikan pesan ajaran islam. Untuk itu mubaligh harus memilih media yang sesuai dengan kondisi dan situasi pelaksanaan dakwah.