Range Of Motion (ROM), merupakan istilah baku untuk menyatakan batas/besarnya gerakan sendi baik normal. ROM juga di gunakan sebagai dasar untuk menetapkan adanya kelainan batas gerakan sendi abnormal.
Menurut potter, Rentang gerak atau (Range Of Motion) adalah jumlah pergerakan maksimum yang dapat di lakukan pada sendi, di salah satu dari tiga bdang yaitu: sagital, frontal, atau transversal. Range Of Motion (ROM), adalah gerakan yang dalam keadaan normal dapat dilakukan oleh sendi yang bersangkutan. Range Of Motion dibagi menjadi dua jenis yaitu ROM aktif dan ROM pasif.
Range of motion adalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, di mana klien menggerakan masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif. Tujuan ROM adalah : (1). Mempertahankan atau memelihara kekuatan otot, (2). Memelihara mobilitas persendian, (3) Merangsang sirkulasi darah, (4). Mencegah kelainan bentuk.
Menurut Suratun,Heryati,Manurung, & Raenah, klasifikasi rom sebagai berikut:
1) ROM aktif adalah latihan yang di berikan kepada klien yang mengalami kelemahan otot lengan maupun otot kaki berupa latihan pada tulang maupun sendi dimana klien tidak dapat melakukannya sendiri, sehingga klien memerlukan bantuan perawat atau keluarga.
2) ROM pasif adalah latihan ROM yang dilakukan sendiri oleh pasien tanpa bantuan perawat dari setiap gerakan yang dilakukan. Indikasi ROM aktif adalah semua pasien yang dirawat dan mampu melakukan ROM sendii dan kooperatif.
Menurut Johnson, Tujuan range of motion (ROM) sebagai berikut:
1) Mempertahankan tingkat fungsi yang ada dan mobilitas ekstermitas yang sakit.
2) Mencegah kontraktur dan pemendekan struktur muskuloskeletal.
3) Mencegah komplikasi vaskular akibat iobilitas.
4) Memudahkan kenyamanan.
Sedangkan tujuan ltihan Range Of Motion (ROM) menurut Suratun, Heryati, Manurung, & Raenah:
1) Mempertahankan atau memelihara kekuatan otot.
2) Memelihara mobilitas persendian.
3) Merangsang sirkulsi darah.
4) Mencegah kelainan bentuk.
4. Prinsip Dasar ROM
Prinsip dasar latihan range of motion (ROM) menurut Suratun, yaitu:
1) ROM harus di ulangi sekitar 8 kali dan di kerjakan minimal 2kali sehari
2) ROM dilakukan perlahan dan hati-hati sehinga tidak melelahkan pasien.
3) Dalam merencanakan program latihan range of motion (ROM) , Memperhatikan umur pasien, diagnosis, tanda vital, dan lamanya tirah baring.
4) ROM sering di programkan oleh dokter dan di kerjakan oleh ahli fisioterapi
5) Bagian-bagian tubuh yang dapat dilakukan ROM adalah leher, jari, lengan, siku, bahu, tumit, atau pergelangan kaki.
6) Rom dapat dilakukan pada semua persendian yang di curigai mengurangi proses penyakit.
7) Melakukan ROM hrus sesuai waktunya, misalnya setelah mandi atau perawatan rutin telah dilakukan.
Rom aktif Merupakan latian gerak isotonik (Terjadi kontraksi dan pergerakan otot )yang dilakukan klien dengan menggerakan masing-masing persendiannya sesuai dengan rentang geraknya yang normal.
Rom pasif merupakan latihan pergerakan perawat atau petugas lain yang menggerakkan persendian klien sesuai dengan rentang geraknya.
Prosedur pelaksanaan:
Gerakan pinggul dan panggul
1. Fleksi dan ekstensi lutut dan pinggul
a. Angkat kaki dan bengkokkan lutut
b. Gerakkan lutut ke atas menuju dada sejauh mungkin
c. Kembalikan lutut ke bawah, tegakkan lutut, rendahkan kaki sampai pada kasur.
2. Abduksi dan adduksi kaki
a. Gerakkan kaki ke samping menjauh klien
b. Kembalikan melintas di atas kaki yang lainnya
3. Rotasikan pinggul internal dan eksternal
a. Putar kaki ke dalam, kemudian ke luar
Gerakkan telapak kaki dan pergelangan kaki
1. Dorsofleksi telapak kaki
a. Letakkan satu tangan di bawah tumit
b. Tekan kaki klien dengan lengan anda untuk
menggerakkannya ke arah kaki
2. Fleksi plantar telapak kaki
a. Letakkan satu tangan pada punggung dan tangan yang lainnya berada pada tumit
b. Dorong telapak kaki menjauh dari kaki
3. Fleksi dan ekstensi jari-jari kaki
a. Letakkan satu tangan pada punggung kaki klien, letakkan tangan yang lainnya pada pergelangan kaki
b. Bengkokkan jari-jari ke bawah
c. Kembalikan lagi pada posisi semula
4. Intervensi dan eversi telapak kaki
a. Letakkan satu tangan di bawah tumit, dan tangan yang lainnyadi atas punggung kaki
b. Putar telapak kaki ke dalam, kemudian ke luar.