Pengertian Tasbih - Kata tasbih adalah bentuk masdar dari sabbaha–yusabbihu–tasbihan, yang berasal dari kata sabh. Menurut Ibnu Faris, asal makna kata sabhada dua. Pertama, sejenis ibadah. Kedua, sejenis perjalanan cepat. Pengertian kata tasbih berasal dari pengertian pertama, yaitu menyucikan Allah Swt dari setiap yang jelek (tanzihullahi min kulli su’in), sedangkan kata tanzih berarti tab‘id (menjauhkan). Jadi, secara terminologi makna tasbih adalah mensucikan Allah SWT dari segala keburukan dan dari segala perbuatan ataupun sifat yang tidak sesuai dengan keagungan, kemuliaan, kasih sayang, dan kekuasaan-Nya atas segala sesuatu.
Sementara itu, kata subbuhun adalah suatu sifat bagi Allah, yang berarti Allah Maha Suci dari segala sesuatu yang tidak pantas bagi-Nya. Begitu juga menurut Ar-Ragib Al-Asfihani dalam mengartikan kata as-sabh sebagai “berlari cepat di dalam air (berenang) atau di udara (terbang)”. Kata itu dapat dipergunakan untuk perjalanan bintang di langit, atau lari kuda yang cepat, atau kecepatan beramal. Dinamakan tasbih karena segera pergi untuk beramal dalam rangka menyembah Allah. Kata ini berlaku untuk melakukan kebaikan atau menjauhi kejahatan.
Pengertian Tasbih
Tasbih secara Etimologi yaitu Ar-Ragib Al-Asfahani mengartikan kata as-Sabh sebagai “berlari cepat di dalam air (berenang) atau di udara (terbang)”. Kata itu dapat dipergunakan untuk perjalanan bintang di langit, atau lari kuda yang cepat, atau kecepatan beramal. Akan tetapi kata tasbih yaitu segera pergi untuk beramal dalam rangka menyembah Allah. Kata ini berlaku untuk melakukan kebaikan atau menjauhi kejahatan. Lebih lanjut Al-Asfahani menambahkan, tasbihbisa dalam wujud perkataan, perbuatan ataupun niat. Makna inilah yang sudah berkembang sampai sekarang. Dan menjadi makna istilah tasbih. Secara terminologi makna tasbih adalah mensucikan Allah SWT dari segala keburukan dan dari segala perbuatan ataupun sifat yang tidak sesuai dengan keagungan, kemuliaan, kasih sayang, dan
kekuasaan-Nya atas segala sesuatu.
Berdasarkan pengertian tersebut, bahwa fenomena gerak di alamini merupakan petunjuk nyata untuk memahami pengertian tasbih secara lebih mendalam. Dari adanya fenomena gerak dapat diketahui bahwa alam semesta ini senantiasa berubah. Serta dengan mengetahui adanya waktu yang
senantiasa mengalir, dapat diketahui bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini adalah bertasbih dan senantiasa bertasbih karena semuanya bergerak dan menempel dalam aliran waktu sehingga setiap saat selalu berubah dan menjauh dari posisinya semula.
Adapun Kata ”Tasbih” diambil dari Madhi”sabbaha” dengan seluruh turunannya dan sabaha yasbahu.dalam Kamus Mu’jamul Fahras Li alfadhil Qur’andisebutkan di dalam Al-qur’an Al-Karim sebanyak 93 kali. Kata tasbih dalam bentuk mashdar hanya disebutkan empat kali dalam Al-qur’an, yaitu di dalam S. Al-Isra’ [17]: 44 S. An-Nur [24]: 41, S. Al-Muzammil [73]: 7, dan S. An-Naji’at [79]: 3.
Semua
pengertian kata tasbih yang di atas ditemukan secara bervariasi. Bentuk itu mengisyaratkan bahwa tasbih alam semesta seluruhnya kepada Allah Swt ini termasuk makhluk hidup. Semua makhluk itu bertasbih pada masa dulu, masa sekarang dan masa yang akan datang, semuanya tak henti-henti mensucikan Allah swt di setiap waktu dan saat.