Pengertian Islam Liberal - Secara harfiah kata Islam berasal dari bahasa Arab, diambil dari kata aslama, yuslimu, islâman yang berarti memeliharakan dalam keadaan selamat sentosa dan berarti juga menyerahkan diri, tunduk, patuh dan taat. Kata aslama inilah yang menjadi pokok kata Islam dan mengandung arti yang terkandung dalam arti pokoknya, sebab itu orang yang melakukan aslama atau masuk Islam dinamakan Muslim.
Sedangkan kata liberal berasal dari bahasa Inggris yang berarti bebas. Liberal dalam KBBI adalah bersifat bebas, berpandangan bebas (luas dan terbuka). Sedangkan kata bebas dalam bahasa Indonesia berarti lepas sama sekali (tidak terhalang sehingga dapat bergerak, berbicara, berbuat dengan leluasa), tidak terikat atau terbatas oleh aturan.
Jika kedua kata Islam dan liberal disatukan maka menjadi
Islam liberal yang memiliki pengertian Islam yang dalam pemahaman dan praktiknya lebih mengedepankan rasio daripada wahyu. Kelompok ini menafsirkan ulang ajaran Islam dan mengkontekstualisasikannya dengan perkembangan zaman sehingga Islam mampu merespons masalah keumatan. Kelompok ini lebih banyak didominasi oleh para pemuda yang lelah dengan kebekuan pemikiran Islam.
Islam liberal merupakan kelompok orang yang berusaha mengubah masyarakat mereka menurut ajaran-ajaran Islam dan sekaligus menyesuaikan Islam dengan tuntutan-tuntutan zaman modern. Kelompok ini biasanya menunjukkan kecenderungan suatu paham dan kelompok yang menghendaki adanya kebebasan individu. Islam liberal cenderung bebas dalam menginterpretasikan teks-teks agama dan berperilaku keagamaan secara longgar dari kaidah-kaidah yang sudah mapan di tengah-tengah kaum muslimin.
|
Islam |
Nama lain Islam liberalis adalah kaum modernis. Kaum modernis atau liberalis biasanya kurang memperhatikan soal istilah atau simbol-simbol keagamaan yang bercorak distinktif. Menurut kaum modernis atau liberalis, yang terpenting adalah bagaimana caranya agar prinsip -prinsip, cita-cita dan roh Islam dapat menjiwai kehidupan masyarakat dan negara, bukan mengutamakan simbol-simbolnya, sebagaimana yang dipegang teguh kaum fundamental.
Diantara ciri-ciri pemikiran Islam liberal adalah menempatkan al-Qur‟an dan hadits sebagai kitab terbuka untuk diinterpretasikan tanpa harus terpaku pada satu bentuk interpretasi yang sifatnya hegemoni, melakukan rekonsiliasi antara keimanan dan modernitas, bersedia mengadopsi sistem konstitusi dan kebudayaan modern, memiliki kebebasan dalam menginterpretasikan agama, mengikuti pendidikan gaya modern dengan mengadopsi rasionalitas, tidak berfikir sekterian sehingga dapat memahami perbedaan yang muncul tanpa melakukan penghakiman atas pihak lain yang berbeda, mengakui adanya pluralisme agama, bersikap inklusif-toleran dalam beragama, berfikir serta bersikap melampaui batas-batas garis pemikiran organisasi keagamaan, tidak berminat pada gagasan pemberlakuan syariat Islam yang diformalisasikan dan memiliki perspektif teologi pluralis-inklusif, bukan teologi eksklusif.