 |
Pembelajaran Pengalaman Lapangan |
Metode pembelajaran pengalaman lapangan (Experiential Learning) berangkat dari sebuah pemikiran bahwa peserta didik akan dapat belajar secara lebih efektif apabila dalam keadaan “fun”. Metode pembelajaran pengalaman lapangan diharapkan dapat membawa peserta didik ke dalam keadaan yang “favourable” sehingga mereka dapat dengan mudah menangkap materi yang diberikan.
Schank dalam bukunya “ Engines for Learning” mengemukakan bahwa untuk mempelajari sesuatu, seseorang akan lebih mendapatkan makna apabila orang tersebut mempraktikkannya.
Seperti juga diungkapkan oleh Gordon Dryden dalam bukunya “ The Learning Revolution” bahwa seseorang belajar dari apa yang ia lihat, ia dengar, ia rasakan, ia sentuh, ia baui dan ia lakukan. Pembelajar akan lebih memaknai apa yang dipelajarinya dari setiap apa yang dilakukannya.
Senada dengan Dryden dan Vos,
Rogers mengemukakan ada tiga unsur penting dalam belajar berdasarkan pengalaman yaitu ; 1) Peserta didik hendaknya dihadapkan pada masalah nyatayang ingin ditemukan pemecahannya, 2) Membentuk sikap positif terhadap masalah tersebut, dan 3) Perlunya sumber belajar, baik berupa munusia maupun berbentuk bahan belajar tertulis/cetak. Sementara Darkenwald dan Merriam, menekankan pada pengalaman, penguatan (reinforcement) positif, motivasi instrinsik, bahan belajar dan tugas yang bermakna bagi kehidupannya serta faktor lingkungan.
Pembelajaran pengalaman lapangan berpusat pada peserta didik, dan berorientasi pada aktivitas. Penekanan dalam pembelajaran pengalaman lapangan adalah pada proses belajar, dan bukan pada hasil. Pembelajaran ini didasarkan pada konsep bahwa peserta didik relatif lebih mudah memahami, lebih kuat ingatannya, dan mudah menyusun keseimbangan antara kognitif, psikomotor, dan afektif. Pembelajaran pengalaman lapangan sangat baik untuk membantu kebisaan peserta didik dalam mengamati, mengukur, mencoba, membandingkan, merasakan, memotivasi, dan memberikanperlakuan-perlakuan yang berbeda dalam ogjek yang sama.
Menurut Edgar Gale dalam Learning Pyramid mengemukakan bahwa belajar akan lebih efektif apabila peserta didik dapat melakukan apa yang telah mereka pelajari. Metode ini dapat digunakan apabila:
a. Bertujuan untuk menunjukkan obyek langsung dari pelajaran yang akan diberikan dan berhubungan dengan ranah psikomotor.
b. Berupaya untuk lebih meningkatkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan yang telah dimiliki dengan menerapkannya pada obyek yang sesungguhnya.
c. Alokasi waktu yang tersedia cukup untuk melakukan kegiatan-kegiatan pengalaman lapangan secara intensif
d. Tersedia sarana, alat atau media yang akan digunakan untuk praktik lapangan dan berbagai fasilitas pendukung lainnya