Pengertian Suluk - Secara etimologis, kata suluk berarti jalan atau cara, bisa juga diartikan kelakuan atau tingkah laku, sehingka husnu al-sulukberarti kelakuan yang baik. Kata sulukadalah bentuk masdaryang diturunkan dari bentuk verbal "salaka yasluku" yang secara harfiah mengandung beberapa arti yaitu "Memasuki, melalui jalan, bertindak dan memasukkan".
Secara garis besar sulukmerupakan kegiatan seseorang untuk menuju kedekatan diri kepada Allah, sulukhampir sama dengan tarekat, yakni cara mendekakan diri kepada Tuhan. Hanya saja, kalau tarekat masih bersifat konseptual, sedangkan suluk sudah dalam bentuk teknis oprasional. Oprasional dalam arti yang sesungguhnya: bukan hanya sekedar teori melainkan langsung dipraktikkan dalam tingah laku keseharian, kata suluk berasal dari terminologi dalam al-Qur’an Faslukidalam surat an-Nahl (16) Ayat 69:
Artinya: “Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.”
Kata fasluki disini adalah kata perintah dari Allah untuk selalu berjalan di jalan-Nya jalan yang lurus.
Suluk di dalam istilah tasawuf adalah jalan atau cara mendekatkan diri kepada Allah SWT atau cara memperoleh ma'rifat. Dalam istilah selanjutnya istilah ini digunakan untuk sesuatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang agar ia dapat mencapai suatu ikhwal (keadaan mental) atau maqam tertentu.
Di dalam kunci memahami tasawuf, suluk di artikan sebagai perjalanan spiritual menuju Sang Sumber. Ini adalah metode perjalanan melalui berbagai keadaan dan kedudukan. Seseorang yang menempuh jalan ini disebut salik Sang hamba yang telah jauh berjalan menuju Allah adalah yang telah sungguh-sungguh menunjukkan penghambaanya kepada Allah.
|
Suluk |
Khan Sahib Kahja Khan(pakar bidang tasawufdari India) mangatakan bahwa salikialah orang yang tengah menempuh perjalan rohani (suluk).
Cgril Glasse dalam Ensiklopedi Islam, yang dimaksud suluk adalah keadaan jiwa atau tindakan kalangan shufiyang dipandang sebagai sebuah perjalanan kepada Allah.
Menurut Imam al-Gazali, sulukberarti menjernihkan akhlaq, amal pengetahuan. Sulukdilakukan dengan cara aktif berkecimpung dengan amal lahirdan amal bathin. Semua kesibukan hamba dicurahkan kepada Tuhannya, dengan membersihkan bathinnya untuk persiapan wushul kepada-Nya.
Gufron A. Mas 'Adidalam Ensiklopedi Islam, mengatakan: suluk merupakan keadaan jiwa atau tindakan kalangan shufiyang dipandang sebagai sebuah perjalanan kepada Tuhan. Istilah ini juga menunjukkan pada sebuah quasi magisdan sebuah ucapan spiritualisyang bercorak lokal Indonesia dikenal sebagai upacara suluk. Dalam upacara ini pelakunya berusaha mencapai kekuatan psikisatau magis dengan mempertahankan diri dari serangan dunia spiritselama satu malam, yang mana seseorang dimatikan secara simbolik.
Adapun hakekat suluk, ialah mengosongkan diri dari sifat-sifat madzmumah atau buruk (dari maksiat lahir dan dari maksiat bathin) dan mengisinya dari sifat-sifat yang terpuji atau mahmudah (dengan taat lahir dan bathin). Phase-phase yang harus ditempuh ke arah mencapai hakikat suluk adalah:
1. Marhalah Amal Lahiryaitu melakukan amal ibadah yang bersifat lahir atau nyata.
2. Marhalah Amal Bathinatau muroqobah(mendekatkan diri kepada Allah) dengan jalan membersihkan diri dari maksiat lahirdan batin.
3. Marhalah Riyadlahatau melatih diri dan mujahadahatau mendorong diri untuk selau berusaha lebih dekat dengan Allah.Seperti dalam firman-Nya dalam surat Al-Ankabut ayat 69:
Artinya:"Dan mereka yang mujahadah atau bersungguh-sungguh mencari Allah, sungguh kami (Allah) akan menunjukkan jalan tarekat kepada kami dan sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang berbuat kebajikan.”
Maksud mujahadah ini adalah melakukan jihad lahir untuk menambah kuatnya kekuasaan rohani atas jasmani gunamembebaskan jiwa kita dari belenggu nafsu duniawi, supaya jiwa itu menjadi suci bersih bagaikan kaca yang segera dapat menangkap apa-apa yang bersifat suci, sehingga mustahiqmemperoleh berbagai pengetahuan yang hakiki tentang Allah dan kebesarannya.