Pengertian Sikap - Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap obyek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap obyek tersebut. Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, akan tetapi harus ditafsirkan terlebih dahulu sebagai tingkah laku yang masih tertutup dan dalam penggunaan praktis, sikap sering dihadapkan pada rangsang sosial dan reaksi yang bersifat emosional.
Sikap dalam kamus bahasa Inggris adalah attitude. Sikap adalah keadaan mental dan saraf dari kesiapan yang diatur melalui pengalaman, yang memberikan pengaruh dinamik atau terarah terhadap respons individu pada semua objek dan situasi yang berkaitan dengannya.
Dalam “The Penguin Dictionary of Psychology” dijelaskan bahwa attitude is some internal affective orientation that would explain the actions of a person. Berdasarkan definisi tersebut dapat dipahami bahwa sikap adalah beberapa orientasi kecenderungan internal, yang menjelaskan tentang perbuatan manusia. Pandangan itu mengisyaratkan bahwa sikap bukan merupakan suatu tindakan melainkan merupakan kecenderungan perilaku.
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat dipahami bahwa sikap adalah kecenderungan bertindak terhadap rangsangan yang datang dari lingkungan sosial seorang subyek. Kecenderungan itu dapat bersifat positif yang berupa perilaku menerima obyek maupun negatif yang berupa perilaku menolak obyek. Sikap terhadap obyek, gagasan atau orang tertentu merupakan orientasi yang bersifat menetap dengan komponen-komponen kognitif afektif. Perilaku komponen kognitif terdiri dari kognisi yang dimiliki seseorang mengenai obyek sikap tertentu, fakta, pengetahuan dan keyakinan tentang objek. Komponen efektif terdiri dari seluruh perasaan atau emosi seseorang terhadap obyek, terutama penilaian. Komponen perilaku terdiri dari kesiapan seseorang untuk bereaksi atau kecenderungan untuk bertindak terhadap obyek.
Pembagian sikap atas tiga komponen, memudahkan menentukan data dan analisisnya.
Menurut Bimo Walgito sikap mengandung 3 komponen yang membentuk struktur sikap yaitu:
a. Komponen Kognitif (komponen Perseptual) Adalah komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap obyek sikap.
b. Komponen Afektif (komponen emosional) Adalah komponen yang berhubungan dengan rasa senang / tidak senang terhadap obyek sikap. Rasa senang merupakan hal positif, sedangkan rasa tidak senang merupakan hal yang negatif.
c. Komponen Konatif (komponen perilaku atau action component) Adalah komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap obyek sikap. Komponen ini menunjukkan intensitas sikap yaitu menunjukkan besar kecilnya kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang terhadap obyek sikap.
Predisposisi untuk bertindak senang atau tidak senang terhadap obyek tertentu mencakup 3 komponen di atas. Komponen kognitif akan menjawab pertanyaan, apa yang dipikirkan atau dipersepsikan tentang objek. Komponen afektif menjawab pertanyaan, tentang apa yang dirasakan (senang atau tidak senang) terhadap obyek dan komponen konatif akan menjawab pertanyaan bagaimana kesediaan atau kesiapan untuk bertindak terhadap obyek. Ketiga komponen tersebut tidak dapat berdiri sendiri, akan tetapi menunjukkan bahwa manusia merupakan suatu sistem kognitif. Ini berarti bahwa apa yang dipikirkan seseorang tidak akan terlepas dari perasaannya. Masing-masing komponen tidak berdiri sendiri, namun merupakan interaksi dari komponen-komponen tersebut secara kompleks.
Gerungan dalam bukunya Psikologi Sosial menyebutkan 5 ciri-ciri sikap diantaranya:
a. Sikap tidak dibawa sejak lahir, tetapi dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan dengan obyeknya.
b. Sikap dapat berubah-ubah, karena itu sikap dapat dipelajari orang atau sebaliknya sikap dapat berubah-ubah pada seseorang bila terdapat keadaan-keadaan atau syarat-syarat tertentu yang mempermudah berubahnya sikap pada orang itu.
c. Sikap tidak dapat berdiri sendiri, tetapi senantiasa mengandung relasi tertentu terhadap suatu obyek, dengan kata lain, sikap terbentuk, dipelajari atau berubah, senantiasa berkaitan dengan suatu obyek tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas.
d. Obyek sikap dapat merupakan suatu hal tertentu, tetapi dapat pula merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut. Jadi sikap dapat berkaitan dengan satu obyek dan juga berkaitan dengan sederetan obyek yang serupa
e. Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan. Segi motivasi disini berarti segi dinamis menuju suatu tujuan atau berusaha mencapai suatu tujuan. Sikap merupakan suatu pengetahuan yang disertai kesediaan dan kecenderungan bertindak sesuai dengan pengetahuannya itu. Segi perasaan disini berarti bahwa sikap terhadap obyek tertentu akan selalu diikuti oleh perasaan tertentu yang dapat bersifat positif tetapi juga dapat bersifat negatif terhadap obyek tersebut
Pembentukan sikap tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui suatu proses tertentu melalui kontak sosial terus menerus antara individu dengan individu lain di sekitarnya dalam hal ini faktor yang mempengaruhi terbentuknya sikap adalah:
a. Faktor intern, Faktor yang terdapat dalam diri seseorang yang bersangkutan seperti selektifitas kita tidak dapat menangkap seluruh rangsang dari luar melalui persepsi kita. Oleh karena itu kita harus memilih rangsang mana yang akan kita dekati dan mana yang harus dijauhi. Pilihan ini ditentukan oleh motif-motif dan kecenderungan dalam diri kita, karena harus memilih inilah kita menyusun sikap positif terhadap satu hal dan membentuk sikap negatif terhadap hal lainnya.
b. Faktor ekstern, Sikap ditentukan pula oleh faktor-faktor yang berada di luar, seperti:
1) Sikap objek yang dijadikan sasaran sikap
2) Kewibawaan orang yang mengemukakan suatu sikap
3) Sifat-sifat orang atau kelompok yang mendukung sikap tersebut
4) Media komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan sikap
5) Situasi pada saat sikap terbentuk
Krech, et.al. mengemukakan 4 dalil pembentukan sikap
a. Attitudes develop in the process of want satisfaction
b. Attitudes of the individual are shaped by the information to which he is exposed
c. The group affiliations of the individual help determine the formation of his attitudes
d. The attitudes of the individual reflect his personality.
Dalil pertama menunjukkan bahwa sikap berkembang dalam rangka memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, informasi memegang peranan penting dalam pembentukan sikap seseorang, peranan partisipasi individu dalam kelompok akan membantu pembentukan sikap seseorang terhadap suatu objek, dan sikap individu terhadap suatu objek sikap merupakan pencerminan dari kepribadiannya.